Wae Rebo
Wae Rebo
Asal Usul Masyarakat Wae Rebo menjadi salah satu daya tarik karena masyarakat di Desa Wae Rebo ini memiliki garis keturunan dari suku Minangkabau. Konon, ada seseorang yang berasal dari Minangkabau bernama Empo Maro melakukan pelayaran dari Pulau Sumatera sampai ke Labuan Bajo dan akhirnya memutuskan untuk tinggal dan bermukim di Desa Adat Wae Rebo. Tentu hal ini sangat unik dan menarik perhatian para wisatawan untuk mengenal lebih dalam para penduduk di Desa Wae Rebo. Desa Wae Rebo memiliki tujuh rumah adat. Setiap rumah adat memiliki lima lantai. Uniknya rumah adat Desa Wae Rebo berbentuk lumbung kerucut dengan atap daun lontar ditutupi oleh ijuk.
Rumah adat Desa Wae Rebo ini dinamakan "Mbaru Niang". Rumah adat tersebut disusun mengelilingi batu melingkar yang dinamakan "compang" sebagai titik pusatnya. Compang merupakan bagian penting dari Desa Wae Rebo karena menjadi pusat aktivitas masyarakat masyarakat sebagai mendekatkan diri dengan alam. Leluhur dan juga tuhan.Tentu arsitektur dan sejarah rumah adat Desa Wae Rebo menjadi daya tarik yang memikat dan bisa menjadi spot foto yang estetik. Kekayaan alam dan pemandangan di Desa Wae Rebo tidak dapat diragukan lagi. Desa ini dikelilingi hamparan rumput hijau dengan pemandangan gunung yang dipenuhi pepohonan hijau juga tertutup kabut yang begitu indah sangat memanjakan mata.
1. Biaya masuk dikenakan tarif Rp 225 ribu/orang. Fasilitas yang didapat yaitu makan pagi atau siang dan juga makan malam ditambah minuman penyambut seperti kopi atau teh
2. Biaya masuk ditambah menginap dikenakan tarif Rp 325 ribu/orang. Fasilitas yang didapat yaitu makan pagi atau siang dan juga makan malam ditambah minuman penyambut seperti kopi atau teh. Wisatawan juga sudah disiapkan kasur lipat dan selimut.
3. Pemandu wisata dikenakan tarif Rp 250 ribu/orang
4. Sewa motor dikenakan tarif sekitar Rp 75ribuan/hari
5. Sewa mobil dikenakan tarif sekitar Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta/har
sangatt bermanfaat
BalasHapuslucuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
BalasHapuskeren
BalasHapus